
Iran meminta negara-negara Eropa untuk bertindak sesuai tuntutan Tehran tanpa kehadiran Amerika Serikat
Fokustoday.com-Teheran, 27 Mei 2018
Deputi Menteri Luar Negeri Iran urusan Hukum dan Internasional mengatakan, bila kami merasa berunding dengan Eropa terkait melanjutkan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) terlalu lama atau hanya mengabiskan waktu, maka kami tidak akan melanjutkan perundingan.
Sayid Abbas Araghchi, Deputi Menlu Iran urusan Hukum dan Internasional hari Ahad (27/5) setelah hadir di komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran kepada wartawan soal perundingan dengan anggota yang ada di JCPOA mengatakan, Iran meminta negara-negara Eropa untuk bertindak sesuai tuntutan Tehran tanpa kehadiran Amerika Serikat dan Buat saran, solusi, dan solusi operasional dengan jaminan yang relevan untuk Iran sehingga Tehran dapat membuat keputusan.
Baca : Lebanon Di Garis Depan Perang Melawan Ekstremisme Israel

“Republik Islam Iran saat ini belum memutuskan apakan akan tetap atau keluar dari JCPOA dan pengambilan keputusan soal ini bergantung pada perundingan beberapa pekan mendatang dengan anggota-anggota JCPOA yang ada,” ungkap Deputi Menlu Iran urusan Hukum dan Internasional.
Baca : Iran Menekan UE : Jika Tidak Kami akan Menerusan Program Nuklir Kami
“Selama Iran merasa perundingan bergerak di rel yang tepat dan memperhatikan tenggat waktu yang diberikan Iran, maka perundingan dapat dilanjutkan,” pungkas Araghchi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 8 Mei 2018 mengumumkan keluar dari JCPOA dan akan memulihkan sanksi-sanksi terhadap Iran dalam jangka waktu 3-6 bulan ke depan. Keputusan Trump ini menuai kecaman luas dari kalangan internal AS dan internasional.
Inggris, Perancis, Rusia, Cina, Jerman dan Uni Eropa sebagai pihak-pihak yang terlibat dalam JCPOA mengumumkan kelanjutan dukungan kepada perjanjian nuklir ini. (ft/int/es)